Renungan
1: Shalat dan Shabar
Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian
itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu)
orang-orang
yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan
bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya. (QS Al Baqarah:45-46)
Kita sering kali mencari
pertolongan ke sana ke mari saat kita ditimpa masalah,
namun kita (mungkin hanya
saya), malah sering lupa untuk meminta pertolongan
kepada Allah SWT melalui
shalat dan shabar. Shalat adalah bukti ketundukan
kita kepada Allah SWT,
shalat adalah do’a, shalat adalah ibadah yang bukan
hanya memuji Allah SWT
tetapi juga berisi permintaan-permintaan kita kepada
Allh SWT.
Alangkah indahnya dalam
sujud dan ruku’ kita mensucikan dan memuji Allah
sebagai simbol ketundukan
dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Allah Maha
Pengasih dan Maha
Penyayang, jangankan kepada makhluq-Nya yang tunduk
dan taat, bahkan kepada
orang-orang yang membangkang pun dengan segala
kesombongannya, Allah
masih tetapi memberikan nikmat tiada tara.
Mungkin kita perlu
membenahi shalat kita, agar sesuai dengan syariat dan
menjalankannya dengan
penuh kekhusyuan. Kita seharusnya malu jika masih
setengah-setengah
menjalankan shalat, mengabaikannya, tidak peduli apakah
shalat kita sudah benar
atau tidak, dan shalat hanya penggugur kewajiban.
Sudahkah
shalat kita sesuai syariat?
Sudahkah kita yakin bahwa
shalat kita sudah sesuai dengan syariat? Marilah kita
bertanya, apakah
takbiratul ihram kita sudah benar? Jika ya, tahukah Anda ayat
atau hadits yang
membuktikan bahwa takbiratur ihram kita itu sudah benar? Jika
kita masih ragu atau masih
belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini,
berarti kita masih perlu
belajar, masih perlu membuka buku-buku fiqh dari ulama
terpercaya.
Inspirasi buat saya, meski
sudah seperempat abad saya shalat, saya harus tetap
mempelajari bagaimana cara
shalat yang benar. Saya harus membaca buku dan
bertanya, bagaimana shalat
yang benar, dengan mengetahui dalil-dalil yang
membuktikan kebenaran tersebut.
Sudahkah
shalat kita khusyu’?
Bukan sembarang shalat
yang akan menjadi penolong kita. Dalam ayat tersebut,
disebutkan bahwa orang
yang bisa menjadikan shabar dan shalat sebagai
penolong ialah mereka yang
khusyu’. Tidak ada ukuran baku dalam shalat
khusyu’, oleh karena itu
kembali kita meminta kepada Allah SWT agar
menjadikan shalat kita
dengan khusyu’.
Shalat yang khusyu adalah
shalat yang dikerjakan dalam nuansa harap, cemas,
dan cinta, serta dengan
takbir yang sempurna, lantunan ayat yang tartil, ruku’
dengan tawadhu, sujud
dengan diliputi kerendahan hati dan keikhlasan. Tentu
tidak lupa harus sesuai
dengan syariat. Sebagai tip agar shalat kita lebih khusyu’
ialah dengan menganggap
bahwa shalat yang kita lakukan adalah shalat yang
terakhir, seperti yang
disabdakan oleh Rasulullah saw,
Jika kamu
berdiri untuk melaksanakan shalat, maka shalatlah sperti shalatnya
orang-orang
yang akan berpisah (meninggal). (HR Ibnu Majah)
Subhanallah. Allah sudah
menyediakan suatu solusi kepada kita, untuk setiap
masalah yang dihadapi.
Cara yang lengkap, bukan hanya mengajarkan apa yang
harus dilakukan, tetapi
juga bagaimana melakukannya dengan baik yang benar.
Masihkah kita takut dengan
masalah? Masihkah kita menghindari masalah?
Masihkan kita frustasi
dengan masalah? Padahal Allah SWT sudah memberikan
solusi bagi kita?
Jalani hidup. Hadapi
masalah. Jangan menjadi pengecut sehingga kita tidak
berkarya, tidak mencoba
berbuat sesuatu yang besar karena takut masalah
menghadap kita. Banyak
pemuda yang enggan menikah karena alasan belum
siap, padahal solusi sudah
disiapkan oleh Allah SWT. Banyak orang yang tidak
mau memikul beban dakwah,
padahal solusi sudah disiapkan oleh Allah SWT.
Saat Rasulullah saw dan
para sahabat hijrah, mereka meninggalkan kampung
halaman, meninggal harta
benda, dan meninggalkan keluarga. Mereka
mengambil resiko untuk
meraih sesuatu yang lebih besar. Mereka tahu, masalah
bisa saja muncul baik saat
hijrah dan setelahnya. Tetapi mereka tetap
menjalaninya, karena
mereka yakin masalah yang akan ditemui, Allah SWT
sudah menyiapkan
solusinya.
Rasulullah saw selalu
menjadikan shalat sebagai solusi berbagai masalah
seperti yang kita baca
dalam berbagai riwayat. Hudzaifa bin Al Yaman
menceritakan, “Jika
Rasulullah saw ditimpa sebuah kesulitan beliau bersegera
melaksanakan shalat.”
Begitu juga yang diriwayatkan oleh Haritsah bin Madhrib,
“Aku mendengar Ali ra.
berkata, ‘Kamu melihat kami dan segala keadaan kami
pada malam perang Badar
kecuali Rasulullah saw, beliau mengerjakan shalat
dan berdo’a hingga datang
waktu subuh.’”
Sering kali saya mendengar
jika seseorang sakit dia seolah-olah ada alasan
untuk tidak shalat.
Padahal justru shalat bisa mengobati penyakit, seperti apa
yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah saat dirinya sedang sakit perut. Rasulullah
saw. bertanya, “Apa kamu
sakit perut?” Ia menjawab. “Benar.” Beliau bersabda,
“Berdirilah dam kerjakan
shalat. Sesungguhnya dalam shalat itu terdapat
kesembuhan.”
Allahuakbar. Marilah kita
hadapi hidup dengan tegar. Biarkan masalah datang,
tidak usah kita hindari apa
lagi lari dari masalah. Saat kita lari dari masalah,
sebenarnya hanya menuju ke
masalah yang lain yang mungkin saja lebih besar
dari masalah yang kita
hadapi saat ini. Kita sudah memiliki solusi dari setiap
masalah yang muncul yang
sudah disiapkan oleh Allah SWT untuk kita. Marilah
jalani hidup dengan lebih
semangat dan optimis. Tidak ada alasan untuk tidak.
Saat
kesulitan menghimpit, bersabarlah….
Saat kita menghadapi
masalah. Saat kita memerlukan pertolongan, yang kita
bisa lakukan selain shalat
adalah bershabar. Memang ada yang lain? Usaha!
Yah usaha, yang sebenarnya
usaha adalah bagian dari shabar. Hanya saja
usaha dalam rangka shabar
lebih bermakna ketimbang hanya usaha saja yang
bisa saja membuat kita
frustasi.
Memang, makna kesabaran
bukanlah kita diam, pasrah, dan menyerah. Shabar
bersanding dengan usaha
bahkan dalam berbagai ayat kita temukan shabar
sering disandingkan dengan
kata jihad. Inilah maknanya buat kita,
Usaha/jihad
+ shabar = pertolongan Allah SWT
Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada
Allah,
supaya kamu beruntung. (QS. Ali 'Imraan: 200)
Jadi janganlah cepat
menyerah. Majulah terus, usahalah terus, sebab jika kita
shabar insya Allah, Allah
SWT akan menolong kita karena ini yang
diperintahkan-Nya kepada
kita. Kenapa harus takut jika ada jaminan dari Allah?
Kenapa harus ragu jika
Allah SWT akan menolong kita? Ini bukan kata saya, ini
ayat Al Quran, yang
ditujukan untuk kita semua.
Dengan bershabar, kita
akan menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup.
Bagaimana tidak,
pertolongan Allah SWT sudah di depan mata. Tinggal sejauh
mana kita bisa meraih pertolongan tersebut
dengan kesabaran kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar